Riri Restiani

Menjadi orang tua ternyata gak semudah yang dikira, apalagi jadi sosok ibu yang biasanya lebih dekat dengan sang anak. Saat difase MPASI adalah moment paling deg-degan buat saya. Kenapa begitu? jawabanya kebutuhan minum susu sudah tidak 100% lagi, karena sudah harus mengenal makanan, dan disinilah saya khawatir anak gak suka makanannya. Bayangin udah siapin bahan makanan terbaik, siapkan waktu untuk bisa memasak makanan sempurna buat si kecil eh pas disodorin malah isyarat Gerakan Tutup Mulut ( GTM), daripada menyantap makanan yang diberikan, ini serasa sakit gak berdarah sih yah.  Awalnya sih si kecil semangat untuk makan, tapi makin kesini semangat makan mulai kendor, hanya makan makanan tertentu saja yang dia mau, khawatir banget mempengaruhi tumbuh kembangnya karna kurang asupan nutrisi maksimal dari makanan. GTM membuat perubahan fisik anak saya kurus, sedih mengingat kegemoyan si kakak berkurang seiring bertambah usianya. Banyak yang bilang hal itu lumrah karna jika anak 1 tahun

Masih teringat jelas berbagai mitos saat proses awal MPASI anak pertama saya, harus pure sayur dan buah yang diutamakan, tanpa tambahan bumbu perasa seperti gula, garam dan bumbu lainya. Padahal sebenarnya boleh saja menambahkan garam, asal mengikuti aturan jumlahnya. Sebab penggunaan garam berlebih bisa merusak ginjal bayi. Diawal MPASI anak saya memang begitu terlihat antusias dengan makanannya, 3 bulan melewati fase MPASI sudah mulai melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM), sedih banget tiap disuapi makan langsung mingkem. Ternyata rasa makanan adalah faktor utama penyebab anak melakukan GTM karena makananya yang kurang flavorful. Jadi sebenarnya anak juga perlu diberikan pengalaman “Wisata Rasa” sehingga dapat mencegah GTM.  Kalau GTM ini dibiarkan begitu saja, beresiko sikecil menjurus ke stunting, sebab si kecil tidak mendapatkan asupan nutrisi dengan baik di 1000 hari pertamanya. Khawatir banget bisa mempengaruhi pertumbuhanya.  Edukasi kesehatan diacara Wisata Rasa MPAS

Kamu sudah tahu tentang Teknologi Artificial Intelligence (AI), belum? teknologi ini dianggap teknologi yang punya potensi besar yang bisa mengubah kehidupan manusia di masa yang akan datang. T eknologi AI dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia.  Sebagian orang menganggap Teknologi Artificial Intelligence (AI) ini adalah sebuah ancaman, karna banyak hal yang bisa dilakukan oleh teknologi ini sehingga bisa mengurangi tenaga kerja manusia, tapi sebagian juga merasa senang karena banyak mendapatkan keuntungan kemudahan bagi dirinya yang menggunakan teknologi AI, karna teknologi ini  sangat menjanjikan diberbagai bidang. Agar  mencapai kesejahteraan masyarakat  Teknologi AI dapat dimanfaatkan dalam bidang Perbankan, kini pelaku UMUM tidak perlu lagi ke Bank untuk mencari modal untuk bisnisnya. Seperti Amartha yang menawarkan  solusi finansial berupa pinjaman dan pendanaan untuk individu hingga berikan   akses permodalan UMKM . Salah satunya denga

Sepenting apa sih bayi menggunakan skincare? Kulit bayi itu lebih sensitif dari orang dewasa, sehingga dalam pemilihan skincare harus tepat. Gunakan produk yang sesuai dengan kondisi dan manfaat yang dibutuhkan kulit si Kecil, agar kebersihan dan kelembapan alami si Kecil tetap terjaga. Sejak jadi ibu, saya jadi tahu banyak rangkaian perawatan khusus untuk kulit bayi, terutama produk perawatan untuk bayi baru lahir. Rangkaian skincare untuk bayi baru lahir ada minyak telon, baby Oil, baby bath and wash, baby cream, minyak kemiri, baby powder, hingga baby cologne. Begitu juga setelah bayi masuk usia balita, skincare sikecil tetap harus digunakan. Penggunaan diapers yang terus menerus pernah membuat anak pertama saya iritasi di bagian nappynya, apalagi anak saya berbadan agak gemuk sehingga harus sering ganti diapers dan memperhatikan  sirkulasi udara saat penggunaan diapersnya . Gak tega kalau anak rewel karna bagian nappy sedang mengalami iritasi, berwarna merah, terbayang rasanya past