Riri Restiani

Soklin Liquid Provence Lavender, Detergen Beraroma Lembut yang Menenangkan Pecinta Essential Oil mana nih suaranya? Saya sendiri hobi banget mengoleksi Essential Oil dengan berbagai aroma, senang mengoleksi ini karena tahu ada berbagai manfaat yang bisa kita dapatkan, seperti bisa menenangkan pikiran, melegakan pernapasan, sampai bisa meningkatkan imunitas tubuh.  Kalau saya punya aroma andalan wajib seperti aroma lavender, saya suka banget sama lavender karena menurut saya aromanya unik bisa menenangkan pikiran dan tidur juga menjadi nyenyak. Lavender sendiri dapat dikatakan tanaman serba guna, karena manfaatnya sangat beragam, dapat digunakan sebagai campuran produk kosmetik, kandungan pengusir nyamuk, ekstrak perasa minuman.  Btw ngomongin soal Lavender, beberapa hari lalu saya ikut hadir di acara launching SoKlin Liquid Nature Series Provence Lavender, inilah deterjen pertama di Indonesia dengan Natural Essential Oil. [Foto] Hadirnya SoKlin Liquid Nature Series Provence Lavender me

Halo anak muda! Kalau dilihat tahun kelahiran saya masih masuk generasi Millenial nih, generasi yang masih mendominasi sekarang ini. Munculnya istilah generasi-generasi lain yang tengah sama berjuangnya dengan generasi Millenial adalah generasi Gen-Z, generasi mereka turut mengisi jumlah generasi muda terbanyak di Indonesia. Seringkali saya bertemu dengan Generasi Gen-Z , bahkan yang saya rasakan didunia perkantoran kedua generasi ini bisa saling berkolaborasi, mereka lebih sering punya ide out of the box, rasa ingin tahu mencobanya lebih tinggi, terkadang Gen-Z sudah siap dengan skill baru yang sesuai dari perkembangan jaman.   Sayangnya sudah 2 tahun terakhir ini pandemi Covid19 telah membatasi ruang gerak dan kesempatan mereka untuk berkarya menunjukan bakatnya secara maksimal, padahal jika dikolaborasikan antara Generasi Millenial dan Gen-Z akan banyak potensi baik untuk masa depan bangsa. Pandemi covid19 memang belum usai, namun di tahun ini, situasi pandemi yang mulai membaik, ja

Mendaki gunung adalah hobi ekstrim tapi menyenangkan bagi saya, bukan suatu hal yang mudah loh untuk mencapai puncak tujuan, masuk dari hutan ke hutan, jalur penuh lika liku, naik turun bukit, melewati tebing terjal, jalanan berlumut, serta melewati danau. Mendaki gunung bukan sekedar untuk gaya-gayaan semata, bagi saya seperti ada rasa tenang dan nyaman ketika melewati itu semua. Di hutan saya merasakan ketenangan, mendengar suara kicau burung, hembusan angin dan menyentuh embun pagi yang menyejukkan, sejenak istirahat dari hiruk pikuk kebisingan kota. Hutan #IndonesiaBikinBangga Diperjalanan saya bisa mendapatkan banyak hal baru, seperti cara mengantisipasi binatang hutan jika ternyata berpapasan dijalan, maklum saja hutan kan tempat tinggal mereka kita pendatang jangan mengganggunya jika tak ingin diganggu. Sejuta mata memandang membuat ide banyak bermunculan, mungkin rasa yang sama terjadi atas suksesnya lagu Dengar Alam Bernyanyi , lagu ciptaan dari Laleilmanino terpilih oleh Komi

Saya: Ta... mau gak nanti akad nikahnya di KUA? Calon Suami: Terserah kamu baiknya gimana, aku sih gak apa-apa.. Begitu pertanyaan spontan ku ke calon suami.  Nikah di KUA? Kenapa enggak?! Awalnya sih ketar-ketir sama respon kedua belah pihak keluarga, sebelum eksekusi beneran akad nikah di KUA tentunya minta izin dulu sama orang tua, Karna menikah itu gak cuma menyatukan 2 orang yang saling mencintai, tapi juga menyatukan 2 keluarga yang berbeda. Yup! Menikah di KUA ( Kantor Urusan Agama) seringkali bikin orang jadi under estimate, pasti mikirnya gak mau modal bikin acaralah, mungkin karna tekdung / hamil duluan lah, atau biar nikah diam-diam biar gak ketahuan orang kalau si calon duda / janda.   Benar saja, saat minta izin mau akad nikah di KUA keluarga ku yang awalnya kurang setuju, perkara menikah itu sekali seumur hidup jadi acara sakral seperti akad nikah itu baiknya diadakan dirumah saja, kata tante ku . Bahkan adik almh nenek juga menawarkan dirumahnya, tanpa mengurangi rasa