Riri Restiani

Kamu punya barang legend milik pribadi gak? Saya Punya! Barang baru yang dulu saya beli dan koleksi semasa remaja, menjadi barang jadul yang bernilai dimasa kini, hampir dua puluh tahun berlalu, deretan koleksi kaset musik pop, masih berjejer di rak lemari kaset, ada sheila on seven, dewa 19, avril lavigne, basejam dan beberapa kaset band yang saat itu sedang naik daun. Kumpulan koleksi kertas binder bergambar tak luput dari koleksi saya, apalagi yang sudah berisi biodata teman sekolah, rasannya senang punya biodata sebagai kenang-kenangan dari mereka, cara kami menulisnya dengan saling bertukar binder untuk saling mengisi biodata ataupun pesan-pesan lucu. Beraneka mainan MCD, KFC dan mainan miniatur lainya senang saya koleksi, tapi kalau mainan ini khusus sortiran yah, kalau bagus, unik dan limited edition pasti saya simpan dengan baik, sisanya dimainkan saja. kalau dikumpulkan sebenarnya banyak, hanya saja sewaktu pindahan saya kurang hati-hati menyimpanya jadi ada yang tercecer, men

Pecinta suki ayo acungkan tangan! Saya unjuk tangan duluan ya,hehe makanan khas Jepang ini beberapa tahun belakangan sudah jadi makanan favorit saya, aneka macam baso seafood, daging rebus, serta aneka sayur yang bikin kuah dalam suki makin lengkap. Setelah makan suki rasanya udah melengkapi gizi harian saya, haha jelas! Sayuran, daging, baso seafood, dll jadi satu. Saya paling suka dengan kuah rasa Tomyam, enak identik dengan rasa  asam, gurih dan pedas yang bikin kuah terasa segar. Beberapa hari lalu saya seneng banget, dapat kesempatan untuk meriview sebuah restoran baru, yang berada di kawasan Bintaro. Yess! Ada tempat nongkrong baru nih. Lokasinya strategis, dekat banget dari rumah saya, kurang lebih 10 menit dari rumah sudah sampai di Sukikimi. Restoran ini berada persis di sebelah WASHY WASHY tempat cuci mobil.  Alamat lengkapnya di Teman-teman, untuk alamat Sukikimi di Jl Bintaro Utama Blok HJ1 No 3, Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangerang Selatan yg di go

Kata orang menjadi anak pertama dan cucu pertama, itu menyenangkan, akan selalu diprioritaskan. Tapi tidak bagi saya, sebab semakin dewasa statement itu perlahan menghilang, keadaanya terbalik. Justru yang dirasa hanya ada rentetan kewajiban yang harus dilakukan, entah kewajiban atau inilah namanya beban kehidupan. Sejak kedua orang tua saya lebih memilih jalanya masing-masing, saya tak pernah membayangkan dimasa depan itu seperti apa, yang saya jalani saat ini kehidupan layaknya air mengalir saja, meski begitu bukan berarti saya tidak bercita-cita loh yah, tentu punya dan ingin terus saya wujudkan. Pernah ada di suatu fase, menjadi tak bersemangat, ragu pada diri sendiri, semakin sering bertanya "KENAPA HARUS SAYA?" pada tuhan, bukanya berkurang tapi justru diberikan lagi cobaan lain yang diluar nalar. Jadinya saya berhenti bertanya, cukup mengatakan "KUATKAN SAYA DALAM KEADAAN APAPUN". Alhamdulillah saya kuat, Terima kasih ya Allah. Ternyata saya mampu mengamb