Perjuanganku Memberi ASI Untuk SiKecil

Alhamdulillah banyak bersyukur akhirnya sudah tercapai juga setahun MengASIhi anak kedua ku. Kisahnya seru! banyak lika likunya. Uhhh terharu banget kalau liat perjuangan ini.

Saat Anak pertama saya lahir, saya hanya mampu memberikan ASI sampai 3 bulan, sisanya sufor. 
Jadi, beberapa hari setelah lahir tubuh anak saya mengalami kuning, kurang cairan sehingga harus dirawat dan stay lebih lama di rumah sakit karena perlu dirawat, saat perawatan tersebut asi saya belum banyak, sedangkan bayi sudah mulai butuh banyak susu.
Baru merasakan jadi ibu  jadi bingung mau bagaimana, akhirnya memutuskan pakai sufor. Saat pulang kerumah si bayi sudah tidak mau saya susui, huexx huexx terus. Ternyata bayi saya mengalami bingung puting, karena terbiasa pakai dot saat dirawat di rumah sakit. Saat itu saya masih sangat minim info di dunia perASIan, ternyata ada loh prelaktasi, harusnya dulu saya datang ke konselor asi, tapi malah ke toko susu.hufttt banyak drama kesedihan disini, saya merasakan baby blues.

Tidak ingin mengulang kesalahan, saat kehiran anak kedua sudah di rencanakan harus bagaimana dan apa yang dilakukan kalau hal yang sama terjadi lagi. Bersyukurnya ketakutan itu tidak terjadi. Alhamdulillah saya mampu mengASIhi bayi saya, kini sudah berusia 1 tahun.
Meski jadi ibu pekerja, saya tidak lupa menjalankan kewajiban sebagai ibu untuk tetap memberikan ASI, meski prosesnya tidak melulu menyusui secara langsung, tapi saya berikan asi yang terbaik untuk sikecil. Dikantor saya tetap memerah susu, tiap 3 jam sekali saya mengosongkan payudara untuk stock ASI anak dirumah. 

Memerah ASI dikantor tetap nyaman karna alat pumping yang saya pakai modelnya handsfree, jadi tinggal diselipin saja di bra. Pernah pakai yang modelnya dipegangin gitu, rada repot karna gak bisa multitasking nyambi kerjaan lain, soalnya kan dikantor yaa.. takut ganggu kinerja sebagai karyawan.

Selain di dukung dengan pumping yang bermodel handfree kantong ASI juga perlu diperhatikan, pastikan terbuat dari bahan yang aman untuk bayi. Kantong ASI yang berkualitas tentu dapat menjaga kualitas ASI lebih baik seperti yang saya pakai saat ini, yaitu Kolibri Gabag. Kolibri Gabag Kantong Asi berinovasi dengan direct pumping, terdapat lubang untuk bisa mengaitkan Kantong ASI ke Kolibri Connector, jadiSelf Standing simple gak perlu tuang-tuang lagi.
Kantong ASI Kolibri Gabag merupakan kantong asi Digital pertama di dunia. Produk ini Terafiliasi dengan Aplikasi Manajemen Asi GabaG, yg bisa kamu unduh di App Store atau Google Play store.

Kalau kamu sudah pakai kantong asi Kolibri Gabag Kantong tapi masih yang belum ada Print QR code, tenangg sajaa b tetap bisa diinput secara manual dan bisa digunakan di Gabag aplikasi.

Kolibri Gabag Kantong ASI BPA Free, memiliki Double Zipper, Self Standing, terdapat Gamma Ray Pre-Sterilized Certified. 

Dengan desain yang bening ini, bertujuan  agar pengguna bisa mengecek kembali kondisi ASIP apakah masih layak pakai atau tidak, sebelum disajikan kebayi.

Untuk stabdard kantong asi gabag kolibri ini sangat memenuhi standard, ia sudah lulus berbagai uji standar seperti: Lolos SGS Test, Sucofindo Test dan Depkes RI.

Serta sudah lulus uji laboratorium, ia tidak memiliki sisa residu dan reaksi kimia berbahaya jika dipanaskan. Wahhh idaman banget kan ini ya, jadi ibu-ibu yang lagi mencari kantong asi terbaik bisa coba kolibri gabag ya.



Informasi detilnya bisa cari disini ya: https://www.gabag-indonesia.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3G ( Gold, Glory, Gospel )

Ketika Pria Meminta Bukti Cinta Dengan MAKING LOVE

Menghafal Tabel Periodik dengan Mudah