Kanker paru merupakan salah satu kanker dengan angka tertinggi di Indonesia, kanker ini lebih sering ditemukan pada laki-laki, kanker dianggap penyakit yang berbahaya dan sudah pasti mematikan, Anggapan ini membuat banyak orang khawatir dengan kanker. Pada kenyataanya banyak pengidap kanker yang sebenarnya berhasil disembuhkan, setelah ia menjalani berbagai pengobatan khusus kanker.
Beberapa hari lalu, tanggal 8 Febuari 2022, Bertepatan dengan Hari Kanker Sedunia 2022. Saya berkesempatan mengikuti acara forum diskusi yang diadakan POI (Perhimpunan Onkologi Indonesia) berkolaborasi dengan IASTO (Indonesian Association for the Study on Thoracic Oncology), dan didukung oleh Roche Indonesia. Kegiatan ini dapat disaksikan melalui aplikasi zoom ataupun Youtube. Webinar yang bertema Meningkatkan Kesintasan Pasien Kanker Paru melalui Deteksi Dini, Diagnosis, dan Tata Laksana yang berkualitas, yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan.
Kanker paru adalah jenis kanker yang paling umum di dunia, sudah banyak kasus kematian yang disebabkan oleh kanker paru disetiap setiap tahunnya, seringkali para pasien kanker paru terdiagnosis ketika ia sudah memasuki stadium lanjut. Sehingga tindakan pengobatan yang diterima pasien tidak maksimal, terlambat sehingga tingkat angka kematian pasien kanker paru menjadi tinggi.
Almh nenek saya mengalami kanker mulut rahim (kanker serviks), terdeteksi kanker serviks ketika beliau dinyatakan sudah stadium 4, andai saja gejala awalnya kami ketahui bahwa ia menderita kanker serviks, kemungkinan besar beliau terselamatkan jika dengan pengobatan lebih awal. Begitu juga yang terjadi pada tante saya, usianya baru 38 tahun, ini masih tergolong muda ya, beliau juga telah meninggal karna terlambat mengetahui kalau ia mengidap kanker payudara yang sudah stadium 3, upaya pengangkatan salah satu payudaranyapun tidak menyembuhkanya secara total dari kanker payudara, semua tahapan pengobatan sudah dilakukan dan akhirnya tidak selamat, dokter bilang terlambat diobati. Dari silsilah keluarga kadang saya merasa was-was mengingat genetik merupakan salah satu faktor risiko dari sebagian besar jenis kanker.
Sebenarnya banyak penderita kanker yang bisa disembuhkan, namun itu bisa
terjadi jika sel kanker lebih dini terdeteksi dalam tubuh, ada harapan besar kalau pasien bisa sembuh,
itulah sebabnya pentingnya deteksi dini penyakit kanker. Karena proses
pengobatanya jadi lebih mudah dan efektif. serta dapat mencegah
penyebaran sel-sel kanker ke bagian tubuh lainya.
Saat ini sudah ada program pemerintah dalam Deteksi Dini Penyakit Kanker , misalnya seperti kolonoskopi untuk deteksi kanker usus, pemeriksaan mammografi untuk deteksi kanker payudara, dan pemeriksaan pap smear untuk deteksi kanker serviks. Pemeriksaan tersebut harus dilakukan sedikitnya satu kali dalam setahun, dan secara
khusus untuk kanker paru masih belum ada.
Kanker paru merupakan penyakit dengan dampak yang multidimensi. Berdasarkan penelitian dari Japanese Journal of Clinical Oncology tahun 2014, pasien dengan kanker paru memiliki kualitas hidup yang lebih rendah dibandingkan pasien kanker lainnya dikarenakan tekanan mental yang dirasakan. Karena biaya pengobatannya yang besar, kanker paru juga berpotensi mempengaruhi produktivitas keluarga atau pengasuh pasien, yang seringkali semestinya sedang berada dalam masa puncak produktivitas mereka.
Kematian akibat kanker paru dapat dicegah, tingkat kesintasan pasien dapat meningkat, dan biaya kesehatan dapat dihemat apabila diagnosis dan tata laksana yang tepat dilakukan lebih awal.
Prof. dr. Elisna Syahruddin, Ph.D., Sp.P(K)Onk, Direktur Eksekutif Research of Indonesian Association for the Study on Thoracic Oncology (IASTO) mengatakan, “
Pengendalian faktor risiko kanker paru merupakan salah satu langkah penting untuk mencegah dan menurunkan jumlah insiden kanker paru di Indonesia. Faktor risiko kanker paru ini utamanya disebabkan oleh kebiasaan merokok dan terpapar asap rokok secara terus menerus, serta apalagi bila disertai faktor risiko lain misalnya paparan zat karsinogen di tempat kerja atau riwayat kanker paru dalam keluarga. Maka dari itu, skrining dan deteksi dini sangat diperlukan agar pasien kanker paru ditemukan pada stadium dini sehingga upaya untuk meningkatkan angka tahan hidup (kesintasan) dapat dicapai.”
Cara Deteksi Dini Penyakit Kanker:
Bisa melalui medical check up,
Mengetahui riwayat keluarga apakah ada silsilah kena kanker,
Menjalani pemeriksaan secara fisik: Pap smear, Mammografi, CT scan.
Sadari segala perubahan pada tubuh,
Mengendalikan faktor resiko, dengan menghindari pemicu terjadinya kanker.
Semua pengecekan harus dipantau dari dokter khusus, da harapan kesembuhan yang besar jika sel kanker diketahui sejak dini.
Demikian ulasan saya setelah mengikuti webinar, semoga dapat bermanfaat bagi orang banyak.
Komentar
Posting Komentar