Keunikan Budaya Betawi yang dikemas dalam Buku ONDEL ONDEL GALAU
Seminggu yang lalu, tepatnya tanggal 27 April saya menghadiri launching sebuah buku yang berjudul ONDEL ONDEL GALAU, buku ini ditulis oleh Frances Caitlin Tirtaguna, remaja berusia 15 tahun yang merupakan salah satu siswi kelas 10 BINUS SCHOOL Simprug, yang baru saja menjadi salah satu wakil sekolahnya unutuk Asia Pasific Young Leaders Convention 2018.
Sejak kecil, Frances Caitlin Tirtaguna memang gemar menulis, karna kesukaanya terhadap seni tulis, ia lolos seleksi dari Stanford University, USA untuk mengikuti kursus Jurnalis Ekspositori di universitas tersebut pada tahun 2015 saat ia masih duduk di kelas 7. Selain itu Frances juga piawai bermain alat musik piano dan gemar berbicara di depan umum.
Asal usul hadirnya buku ini adalah berawal dari keresahanya saat melihat sepasang ondel-ondel yang terlihat lusuh mengamen di dalam kemacetan Jakarta, saat itulah ia hatinya tergerak mencari tahu tentang ondel-ondel, hingga akhirnya iapun melakukan riset di perkampungan kebudayaan Betawi Setu Babakan.
Wah kalau bicara tentang Budaya Betawi itu luas, unik dan menarik, saya sendiri yang masih memiliki garis keturunan ibu betawi asli, sering kali merasakan budayanya unik, misalnya saja saat acara pernikahan ada proses berbalas pantun, khasnya roti buaya, menyalakan petasan, juga ada ondel-ondel. Adanya ondel-ondel ini dipercayai sebagai tolak bala dari hal yang tak diinginkan.
Dalam Buku Ondel - Ondel Galau ini mengulas tentang beragam kebudayaan Betawi, mulai dari sejarah, para tokoh, tarian adat baju adat, lagu adat, mainan tradisional Betawi hingga beraneka ragam makanan khas Betawi.
Dengan ilustrasi yang menarik dari ilustrator handal Muhammad Nashir Setiawan. Novel ini disajikan dalam bentuk bahasa Inggris yang ringgan dibaca, berharap buku ini dapat mengenalkan kebudayaan indonesia kepada khalayak yang lebih luas hingga mancanegara dan Frances bisa mengispirasi anak-anak seusianya mengenal dan turut melestarikan budaya.
Diacara launching buku ini benar-benar menyuguhkan semua khas Betawi, mulai adanya pertunjukkan tarian Betawi "Nandak Abang None" yang dibawakan oleh Culturifik Club Binus school simprug, musik gambang kromong, pertunjukan lenong bocah dari sanggar seni setu babakan, serta para undangan dapat menikmati berbagai jajanan khas betawi seperti kerak telor, kue pancong, jajanan pasar lainya..
Kerak telor? jujur saja menu makanan ini sangat jarang saya nikmati, biasanya hanya momen perayaan ulang tahun Jakarta di PRJ, disana pasti banyak yang berjualan kerak telor, dan saya seneng banget karna launching buku ini saya bisa nikmatin tanpa harus nungguin mommen ulang tahun Jakarta.
Untuk semua warga Jakarta sepertinya wajib memilili buku ini, bukan hanya mengulas kebudayaan Betawi, dalam buku initerlampir juga daftar pengrajin dan penjual, sanggar seni, dan daftar kulinari yang dibina oleh Lembaga kebudayaan Betawi lengkap dengan alamat dan telepon yang bisa dihubungi.
Komentar
Posting Komentar