Pentingnya Sadari dan Sadanis dalam Pencegahan Kanker Payudara

Jakarta, 19 September 2017 saya menghadiri undangan kemenkes acara ini membahas tentang Pentingnya Sadari dan Sadanis dalam Pencegahan Kanker Payudara, dimana saya sebagai perempuan merasa sangat beruntung ikut bisa teredukasi secara langsung mengenai penyakit kanker payudara. Jujur saja, inilah informasi penting yang baru saya dapatkan.

Dimana penyakit kanker payudara itu dapat dapat dicegah dengan deteksi dini, karena perlu adanya kesadaran wanita untuk melakukan deteksi dini secara teratur, jika kanker itu ditemukan lebih dini maka angka kesembuhannya tentu akan lebih tinggi.

Apakah itu kanker payudara? Kanker payudara yang berasal dari kelenjar, saluran jaringan penunjangnya, tidak termasuk kulit payudara. Sel kanker berkembang secara cepat di jaringan payudara, dan bisa menyebar ke bagian tubuh yang lainya, tidak selalu terjadi pada wanita saja, tapi kanker payudara pun bisa terjadi pada pria.


Fakta yang sangat mengejutkan, ternyata di Indonesia 50 dari 100.000 orang mengalami kanker payudara yang membuat penyakit itu menjadi prevalensi kanker tertinggi di Indonesia. Kanker payudara termasuk dalam 10 penyebab kematian terbanyak pada perempuan di Indonesia dengan angka kematian 21,5 per 100.000 penduduk.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tahun 2013, angka tertinggi terjadi di Yogyakarta sebesar 24 per 10.000 penduduk.

"Harusnya kanker payudara diwaspadai sejak dini," kata Direktur Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI, dr Lily S Sulistyowati, M.M.

Menurut  ibu Lily, ada cara jitu untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini sebelum penyakit itu terlanjur makin parah. Caranya, kita bisa secara rutin melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) oleh tenaga kesehatan terlatih.

Deteksi dini kanker payudara bisa dilakukan dengan Sadari alias periksa payudara sendiri atau mammografi.

Ada juga cara lain yang bisa dilakukan dalam pencegahan kanker payudara, yaitu dengan Sadanis.
Sadanis adalah periksaan payudara klinis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (nakes) sudah terlatih. Sadanis akan dilakukan sebelum wanita melakukan Inspeksi Vagina dengan Asam aseta (IVA) untuk deteksi dini kanker leher rahim.

Sayangnya, dari hasil Riset Penyakit Tidak Menular (PTM) 2016 dinyatakan bahwa tingkat kesadaran masyarakat Indonesia untuk deteksi dini kanker payudara masih rendah .Hasil riset itu pun mengatakan ternyata 53,7 persen masyarakat tidak pernah melakukan SADARI, sementara 46,3 pernah melakukannya. Sementara SADANIS lebih rendah lagi, yaitu 95,6 persen tidak pernah melakukannya, hanya 4,4 persen saja yang pernah lakukan test tersebut.


Pentingnya Sadari dan Sadanis dalam Pencegahan Kanker Payudara

Untuk perempuan, SADARI dan SADANIS itu sangat penting sekali, dua cara tersebut bisa dilakukan secara berkala setiap bulan pada hari ke tujuh hingga sepuluh terhitung dari hari pertama haid, atau pada tanggal yang sama setiap bulan bagi perempuan menopause. Tujuannya agar kanker payudara dapat dideteksi pada stadium dini dan meningkatkan harapan hidup penderitanya.

Cara SADARI dengan  meraba memutar hingga puting payudara, kemudian memencet bagian putingnya, dicek apakah keluar darah atau tidak. Apabila dipencet sampai mengeluarkan darah lebih ke kanker payudara. Ditambah pula meraba di sekitar ketiak hingga tulang selangka pada leher. Jika menemukan benjolan segera periksakan ke dokter.

Sadari dapat kita lakukan setelah mandi di depan kaca, bisa memperhatikan bentuk payudara untuk melihat perubahan kulit dan puting sekitar payudaranya.

SIAPA YANG BERESIKO TERKENA KANKER PAYUDARA?
  1. Perempuan yang mendapatkan menstruasi pertama pada usia kurang dari 12 tahun
  2. Perempuan yang menopouse diatas usia 50 tahun
  3. Belum pernah melahirkan
  4. Tidak pernah menyusui
  5. Melahirkan anak pertama di usia lebih dari 35 tahun
  6. Riwayat adanya penyakit tumor jinak
  7. Adanya riwayat penyakit kanker pada anggota keluarga lainnya
  8. Perokok aktif maupun pasif


Kampanye pentingnya SADARI dan SADANIS tak hanya gencar dilakukan oleh Kemenkes RI, juga akan akan turut dikampanyekan oleh para penyintas kanker payudara yang tergabung dalam Lovepink pada Hari Kanker Payudara Sedunia setiap Oktober.
Lovepink akan menyelenggarakan Indonesia Goes Pink di Nusa Dua, Bali pada 7-8 Oktober mendatang. Acara ini akan dihadiri 1000 penyintas kanker payudara dari seluruh Indonesia dan diisi dengan kegiatan Pink Run 5K, 10K dan 21K, Fun Walk 3K, workshop dan expo, Thounsand Voices of Survivors Dinner, Talkshow, dan pemeriksaan USG.

Keberhasilan pencegahan kanker payudara perlu dukungan swasta dan masyarakat juga.

PERAN SWASTA DAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA
  1. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk mencegah kanker payudara.
  2. Mendukung penyebarluasan informasi dan edukasi kepada masyarakat dalam pencegahan kanker
  3. Meningkatkan kemitraan dalam pencegahan kanker payudara melalui Corporate Social Responsibility (CSR), Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Pola Kemitraan lainnya. 


Ayok perangi kanker payudara dengan CERDIK, jika dilakukan sejak dini, kanker dapat dicegah dengan perialaku CERDIK.




Demikian informasi ini saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua, mari para wanita harus pandai menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.


Thanks, for reading.

Komentar

  1. Waduhhh, baru tau aku ternyata sakit kanker payudara bisa terjadi sama pria juga yah? Sereeemm ih.. memang harus cerdik nih yah.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

3G ( Gold, Glory, Gospel )

Ketika Pria Meminta Bukti Cinta Dengan MAKING LOVE

Menghafal Tabel Periodik dengan Mudah