Pendakian Seru Ke Puncak Gunung Semeru 3676 Mdpl

Ambil cuti kerja dan mendaki gunung adalah alternatif liburan yang cocok buat ku ketika mall bukan lagi pilihan ternikmat.Ayeyyy...
Udah lama banget akhirnya kesampean juga nih berangkat ke Malang, lebih tepatnya cuti dadakan ku kali ini untuk mendaki gunung. Dulu ya waktu pas masih kuliah selalu aja terhambat karena jadwal UTS lah, UAS lah yang kalau kita gak ikut ujianya gak ada kata tolerir ujian susulan kecuali untuk hal yang bener-bener mendesak, Alhasil aku dan teman lainya urungkan niat daripada mengulang mata kuliah lebih baik tahan dulu ajalah rencana pendakian ke Mahameru.

Pekan ujian selesaipun masihhh aja banyak penghambat untuk berangkat kesana, pada akhirnya temen kampus yang niatnya rame-rame mau kesana jadi pada mulai pergi duluan,, dan aku?? masih menunggu waktu yang tepat untuk berangkat.

Oke, atas izin Allah perjalanan pendakian ke gunung Semeru ini aku bareng sama anak BSC, yang terbagi jadi 2 kelompok, ada kelompok A dan kelompok B. Pembedaan kelompok ini karena perbedaan keberangkatan harinya aja, kelompok A berangkat tanggal 15 September 2016, sedangkan yang kelompok B berangkat 14 September 2016, cuma beda sehari, kalau aku sih kelompok B yang jalan mendakinya gak mau buru-buru, slow yang penting sampe dengan selamat.

Rabu, 14 September 2016
Kereta kami berangkat ke Malang jam 15:15 dari stasiun Pasar Senen(PSE) menuju Malang (ML) Matarmaja, estimasi dari KAI, kereta sampai tujuan jam 07.50 wib.
Oya untuk biaya berangkat tiket kereta ini cukup murah, cuma Rp. 110.000.
Biasalaahhh yah bukan Riri namanya kalau pas berangkat gak pakai adegan dramatis gitu, haha
gue nyaris telat ketinggalan kereta!! akhhh shit man!! ngeri banget kalau sampai gagal maning, walau begitu masih aja beruntung dapatin driver gojeknya yang tau jalan dan pengertian, pengertian aku nyaris telat sehingga dia kudu ngebut.haha
Last minute 3 menit aku gak nongol, say goodbye aja sama anak-anak yang lain, untungnya enggak.hehe.

Ini 1 gerbong isinya anak BSC semua Guys,,, Hahhaa
foto by bang Andri

Kamis, 15 September 2016
Setibanya rombongan kami di Stasiun Malang yang waktu sampainya tidak jauh dari estimasi KAI, yaitu sekitar jam 08.00 kami sudah sampai di stasiun Malang.
Begitu keluar dari stasiun Malang ada banyak macam makanan yang bisa kita beli sebagai makanan sarapan di Sentra Kuliner SRIWIJAYA, disini juga ada taman yang bisa kalian gunakan untuk pelepas lelah atau juga sebagai spot foto bagus loh :D
Harga makan disini masih tergolong murah, malah lebih murah dari Jakarta, so gausah khawatir takut di getok harga kalo jajan disini karena semua warung sudah ada menu daftar makanan beserta harganya.
Sambil nungguin kehadiran beberapa peserta lagi yang menyusul kesini, aku sarapan aja dulu, jajan beli soto ayam dan air putih hangat. Rasanya? enak, murah dan yang pasti kenyangin,, hehe tapi maaf banget saking laparnya aku gak sempet foto sotonya, keburu masuk ke perut.hehe

Nah sekitar jam 09.30 semua peserta udah lengkap semua, dan kita akhirnya sewa 2 angkot yang ngetem di depan taman untuk menuju pasar tumpang. Tapi guys gak tau kenapa tiba-tiba tujuan angkot berubah haluan, yang harusnya kita ke pasar tumpang dulu tapi malah langsung ke basecamp  tempat dimana kita sewa mobil Jeep nanti.
Jam 10.39 kita sampai juga di basecamp, dan disini kita minta tolong sekalian sama pemilik tempat untuk diantar belanja keperluan logistic yang kurang di pasar tumpang, berhubung gak sesuai rencana diawal, pembelian kelengkapan logistik diwakilkan sama beberapa orang aja.

Nahh ini dia penampakan Jeep yang mengantarkan rombongan ke Ranupane nanti.
Selfie dulu kakakkkkkk....
Sekitar jam 12.37 kami berangkat menuju Ranupane dan jam 13.49 kita sudah sampai di ranupani dengan harga masuk Rp.2000/orang.
Sesampainya di Ranupani kita semua haruslah lapor ijin untuk mendaki, jangan lupa segala dokumen yang dibutuhkan saat melapor diri, mengenai biaya masuk kawasan taman nasional bromo tengger semeru ada nih fotonya dibawah ini ya:
Didalam pos lapor perijinan ini kami diberikan briefing apa-apa saja yang boleh dan tidak boleh yang dilakukan selama mendaki. Misalnya hindari blank 75 yang sangat berbahaya itu, gunakan jalur pendakian yang resmi dan jelas, pentingnya kekompakan sesama tim, menjaga sikap
diatas ada gambaran peta gunung semeru saat briefing, di Ranupani ini kami semua istirahat, makan, sholat dll.

Jam 16.30 kita semua start mendaki dari Ranupane ke Ranu Kumbolo.
diperjalanan harus sangat kompak dan pengertian sesama teman pendaki, tidak boleh ada yang egois, jangan ragu untuk mengatakan jika lelah dan ingin beristirahat, sebab kekompakan juga kunci keselamatan kita semua, ingatlah puncak bukanlah tujuan. Itu hanya bonus utamakan kesehatan dan keselamatan diri.

Beginilah gambaran kami sewaktu dijalur pendakian Semeru, tapi nanjak ke ranu kumbolo dulu
Sesampainya kami semua di Ranukumbolo sekitar jam 22.00, kami langsung pasang tenda dan beristirahat.

Dimalam hari udara di Ranukumbolo sangat,sangat,sangat,sangat dingin sekaaaali suhunya pun bisa sampai minus 5 derajat, sangat disarankan kita pakai jaket tebal, sarung tangan dan kaos kaki yang tebal biar hangat, perut tidak boleh kosong makan apapun yang bisa dimakan, masak apa yang bisa kalian masak yang penting perut jangan kosong.

Di Ranukumbolo Aku hampir HYPOTHERMIA, saat masuk tenda dan berniat ingin istirahat seluruh badan ku mendadak KEDINGINAN, degup jantung terasa melambat, jari tangan dan kaki terasa kaku sekali, bibir untuk bicarapun kelu, dalam kondisi seperti ini aku berusaha tidak berdiam diri, bilang sama teman yang lainya agar dapat bantuan. Beruntung teman setenda aku mbak Wiwik baik banget mau bantuin aku, dan dia juga bawa perlengkapan yang jauh lebih prepare dibanding aku.

Akhirnya aku dibawa pindah masuk ke tenda bang Andri dan Ugi yang posisinya cuma 2 langkah dari tenda aku dan mba wiwik, disana aku dibikinin teh manis hangat campur tolak angin , dan semangkok mie rebus panas (jujur aja makan mie instan aku agak takut maagh aku kumat) tapi yang namanya kondisi darurat kayak gini, gak usah pilah pilih makan yg penting perut harus kenyang dan bertenaga, setelah itu ditawarin sejenis balsem tapi bukan balsem sih buat dipakein ke telapak kaki, perut, tangan, leher pokoknya biar badanku terasa panas. Untungnya aku bawa Thermal bivy, semacam selembar selimut tipis untuk penghangat badan, dan dikasih pinjam 1 juga dari bang ugi buat kaki.

Kelar makan aku balik lagi ke tendaku, didalam tenda aku langsung pasang thermal di badan, di telapak kaki juga dipakein, lalu bungkus lagi sama pakaian, lalu dibungkus lagi pakai sleeping bag, dari ujung kaki sampai ujung rambut aku gak ada sedikit celahpun angin bisa masuk. Usahakan agar hangat selalu. Meski sudah seperti ini, rasa dingin masih aja bikin menggigil, hal yang kulakukan adalah tidak tidur, jujur aku sangat takut, takut tertidur dan gak bangun lagi.

Alhamdulilah sekitar jam 3 Pagi, badan aku sudah mulai terasa lebih membaik, meski masih dingin tapi gak separah semalam itu yang bikin rasa degup jantung ikutan melemah.

Saat matahari mulai menampakkan dirinya, aku bersiap diri untuk menjemur badan, menyerap panasnya. Usaha agar kondisi badan tetap prima aku sarapan dan berjemur di depan matahari terbit.

Jum'at, 16 September 2016
Jam 10.30 kami semua lipat tenda dan bersiap untuk Start mendaki lagi dari Ranu Kumbolo menuju Kalimati.

Perjalanan menuju kalimati kita juga melewati tanjakan cinta, wah mungkin nama ini gak asing lagi di telinga kita ya guys,, maklum semenjak film 5cm tempat ini jadi semakin terkenal.
Penasaran? kayak apa sih tanjakan cinta? nahh ini dia tanjakan yang punya mitos tentang perjodohan.
Jadi tanjakan cinta ini merupakan sebuah jalan setapak menuju padang oro-oro ombo.

Mitosnya itu, para pendaki yang lewat Tanjakan Cinta ini sambil memikirkan kekasihnya tidak boleh sampai nengok kebelakang. konon katanya bisa putus sama pacarnya. Sebaliknya jika mendaki sukses tidak menoleh maka hubungan dengan sang kekasih akan langgeng.konon katanya ya... itukan hanya mitos.

Setelah melewati tanjakan cinta, kami melewati padang oro-oro ombo, yang dikelilingi oleh perbukitan, banyak pohon pinus tertanam di berbagai tempat.Begitu ada spot cantik, kita selfie dulu kakakk..haha
Disini aku menikmati hembusan angin di tengah padang oro-oro ombo, tanaman ungu yg Indah ini namanya Verbena brasiliensis mirip sekali dengan bunga lavender, tapi sayangnya keindahan ini tak baik buat Semeru, bisa mengancam ekologis disana, karena daya serap air yang sangat tinggi Dan bikin sekitarnya jadi kekeringan. Jadi tanaman ini boleh kita petik.
Bahkan kabarnya pemerintah berencana akan mematikan tumbuh kembang tanaman ini, karena sifatnya menganggu.
 
Setibanya kami di kalimati, kami langsung buka tenda lagi, masak logistik dan makan bersama.
Saat asyik bersenda gurau dengan teman-teman, hujan deras disertai suara petir hingga malam tiba.
Ada Ranger yang menghampiri tenda kami, katanya kalau di gunung sedang ada badai, sedih bercampur khawatir kalau hujan dan badai di gunung gak berhenti dalam waktu dekat kami gak bisa nanjak summit, dan juga kalau memaksakan diri bisa membahayakan kami semua.

Beruntung sekitar jam 1 dini hari hujan mulai reda dan kami semua lagsung mendatangi post ranger yang berada dekat kami, akhirnya kami diperbolehkan naik semua dengan catatan mematikan semua benda yang memiliki sinyal (HP, walkie talkie) dikhawatirkan tersambar petir, karena kondisi setelah hujan badai disana.

Sabtu, 17 September 2016
hujan sudah agak reda Tepat pukul 01.30 kami semua start mendaki lagi, dari Kalimati menuju Arcopodo. tiba di Arcopodo (batas vegetasi) pun kami tak sadar, karena saking gelap dan tertutup kabut, kami masih jalan terus menuju puncak. Perjalanan ini sangat terasa seru dan memakan banyak tenaga, trayek yang kami lalui adalah tanjakan berpasir, satu langkah menanjak bisa turun lagi dua langkah, Belum lagi kabut yang menutupi jarak pandang, kanan kiri sangat curam, konsentrasi tinggi sangat diperlukan, udara dinginya sangat menusuk tulang.

Lelah? itu sudah pasti, tapi semua terbayar saat kita mendapat bonus PUNCAK MAHAMERU.

Alhamdulillah...

Tepat jam 8.00 Akhirnya aku sukses menapakkan kaki di atas gunung tertinggi di pulau jawa, MAHAMERU 3676 MDPL.
Bukan hal yang mudah untuk bisa mencapai ke puncak gunung ini, butuh perjuangan, waktu dan tenaga yang tidak sedikit.
Asam lambung gara-gara mie instan sempat kumat, hampir Hypo, Hujan dan badai melanda pun terlewati, dan puncak ini bonus, yang penting pulang dan pergi dengan selamat.

Rasanya penuh rasa haru dan sujud syukur saat sampai di puncak Mahameru.

Kata seorang kawan Mahameru itu layaknya jodoh, kalau belum ditakdirkan bisa kesana ya belum bisa. Seperti saya ini, menanti 2tahun dulu baru bisa mencapai ke puncak ini.

Dipuncak Mahameru kami tidak boleh berlama-lama disana, sebab gunung itu aktif mengeluarkan gas beracunnya.

Jam 09.00 kami semua langsung turun dari puncak Mahameru kembali lagi ke kalimati, untuk istirahat, masak dan makan. Lalu persiapan turun lagi dari Kalimati ke Ranu Kumbolo.

Tiba di Ranukumbolo, kami semua pasang tenda lagi dan masak untuk makan.

Minggu, 18 September 2016
Di Ranukumbolo kami kembali bermalam disini, karena takut Hypo lagi makan aku agak banyak disini, langsung ganti baju kering dan tebal agar lebih hangat.
Pada hari ini kelompok A dan B bertemu dan akan berencana pulang bareng, esok hari turun mulai jam 9 pagi.

Senin, 19 September 2016
Sampai dijakarta jam 10.00 langsung pulang, mandi dan lanjut ngantor deh :)

okeee c u thanks for reading guys :)
untuk Vlog nya menyusul ya, lagi di edit.hehe
postingan tentang spot menarik disini akan aku ulas di next postingan aku ya..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3G ( Gold, Glory, Gospel )

Ketika Pria Meminta Bukti Cinta Dengan MAKING LOVE

Menghafal Tabel Periodik dengan Mudah