Trekking Ke Suku Baduy Dalam #Part3

Banten, 5 Januari 2014
Brrrrrrr...Pagi ini kami disambut dengan udara yang sangat dingin dan berkabut, ternyata tadi malam hujan turun, Waktu menunjukan jam 6 pagi, kami harus bersiap dir untuk melanjutkan perjalanan pulang.kira-kira dapat ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 5 jam, dan mengingat kami semua harus mengejar kereta 02.30 sudah harus sampai st.rangkasbitung. perjalanan ini 5 jam sudah sampe di desa ciboleger, setelah itu kami mandi dan makan siang tidak lama langsung naik elep untuk perjalanan ke stasiun.

Perjalanan pulang mencapai Baduy Luar terasa sangat jauh, treknya pun lebih sadis daripada Baduy luar ke baduy dalam, trek yang licin karena sehabis hujan, perjalanan ini seperti naik tanjakan 90 derajat, jalanan yang kecil hanya cukup 1 barisan memanjang, disampingnya kanan-kiri jurang, Ya Allah lindungi kami semua dan berbagai macam doa dibaca dalam hati.

Kami beberapa kali kehausan karena kehabisan bekal minum tapi selalu diisi ulang dengan air sungai, wah kami survival banget deh.hehe gak pikir panjang bersih atau kotor yang pasti airnya jernih dan sejuk ditenggorokan, dari pada mati kehausan ya mending begitu.hehhe


Setelah beberapa jam kami berjalan akhirnya kami beristirahat sampai perbatasan Baduy dalam dan baduy luar, perbatasan ini dibatasi dengan sebuah jembatan. Horayyy akhirnya bisa foto-foto.ahha

Nah ini warung pertama yang kami temui perjalanan pulang, langsung saja kami membeli air mineral sebagai pelepas dahaga.

Karena trayeknya lebih parah dari perjalanan berangkat, celana jas hujanku sobek parah, karena aku sempat tergelincir jatuh saat tanjakan, bukan hanya aku yang merasakan sakitnya pas jatuh, tapi banyak juga kok teman yang lainya.


Oleh-oleh dari baduy, aku membeli 1 botol madu asli loh.

Alhamdulilah semua tepat waktu dan tidak ada yang ketinggalan naik kereta menuju pulang kerumah masing-masing dengan selamat dan tetap sehat.

Nah Guys itulah pengalaman aku dan teman-teman trekking ke suku Baduy Dalam, pandanganku tentang baduy, mereka semua pada umumnya sangat ramah kepada pengunjung namun memang sebagian terkesan agak misterius, mereka menggunakan bahasa sunda yang tergolong kasar, budaya baduy masih murni dan menolak dunia modernisasi tapi ini tidak berlaku untuk orang baduy luar, karena di baduy Luar sudah terlihat mulai dari anak kecil hingga orang dewasa sekarang sudah menggunakan baju layaknya masyarakat modern pada umumnya, Bahkan masyarakat Baduy Luar juga sudah memegang HP yang sebenarnya sih sinyal juga sulit di dapat di daerah itu, Kalau orang Baduy Dalam asli tidak boleh memiliki HP karena tidak diperbolehkan oleh adat mereka untuk memiliki alat elektronik, hanya saja mereka pasti memiliki simcard yang baru akan dinyalakan dengan meminjam handphone teman yang merupakan orang baduy Luar.
Mungkin inilah keaslian budaya mereka yang sudah mulai terkikis oleh banyaknya budaya luar yang masuk ke daerah Baduy.Tapi menjaga warisan nenek moyang adalah suatu keharusan.

Note Penting Yang Harus Diingat:
Selama disana kita harus menjaga segala macam ucapan.
Ikuti semua peraturan yang boleh dan tidak boleh dilakukan
Jangan memainkan barang elektronik saat berada di Baduy dalam.

Baca lagi di:
Baduy Dalam Part 1, Baduy Dalam Part 2, Baduy Dalam Part 3 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3G ( Gold, Glory, Gospel )

Ketika Pria Meminta Bukti Cinta Dengan MAKING LOVE

Menghafal Tabel Periodik dengan Mudah