Report From The Field

Setelah jam makan siang, HP ku bergetar bertanda adanya SMS, langsung kubaca yang berisikan aku salah satu jurnalis yang terpilih dalam acara Report From The Field acara yang dibuat VHR Media, Yess assikk,, Alhamdulilah Aku terpilih menjadi peserta Report From The Field. Wow bukan main senangnya aku, sebab inilah pengalaman pertama ku benar-benar berkecimpung di dunia blogger, yang selama ini blogger hanya sebagai tempat sarana aku menulis yang aku mau tulis, tanpa mengetahui adanya komunitas yang lain yang sebenarnya ada. Para peserta yang terpilih nanti akan dapat merasakan tinggal di suatu area konservasi, kegiatan ini dilakukan guna memperingati Hari Bumi, Acara tersebut diadakan di Kampung 99 Pepohonan.  Apa sih kampung 99 Pepohonan? Pertanyaan kembali terlintas di benak ku,, hmmm,,, Dari pada ku terus bertanya tanya dalam hati, langsung saja ku tanyakan pada Mbah sakti si Mbah Google, hehe dan ternyata.......
Inilah sekilas info yang aku dapat tentang Kampung 99 Pepohonan:


Kampung 99 Pepohonan Sebuah kampung artifisial yang penuh pepohonan. Selain rumah-rumah panggung dari kayu, lahan seluas 5 hektar di Desa Meruyung, Cinere, Depok, Jawa Barat ini dipenuhi deretan pepohonan. Di antaranya pohon mahoni, gandaria, ulin, menteng, meranti, trembesi, bintaro, kemang, dan beberapa rumpun bambu.Orang sering menyebut kampung itu Kampung Rusa, karena di tempat ini terdapat lima ekor rusa jenis timorensis yang melengkapi keasriannya Kampung 99 Pepohonan. Keseharian anak-anak di sini tak lepas dari alam, mulai dari menangkap ikan, menanam pohon, menanam padi, sayuran, dan membuat roti. Keluarga ini menjalankan konsep gaya hidup organik, kembali ke alam.

Kampung 99 Pepohonan adalah sebuah area yang dirancang sebagai hunian yang bersahabat dengan alam dengan menjalankan konsep gaya hidup organik, kembali ke alam. Agar lingkungan asri dan udara segar terus didapatkan, seluruh penghuninya bersepakat untuk tidak merokok. Lalu penghuni kampung juga dilarang menebang pohon, memetik daun, membuang sampah sembarangan, apalagi sampah plastik.

Hunian yang dibangun di kampung ini diupayakan ramah lingkungan. Tidak ada gedung, yang ada hanya rumah-rumah kayu. Luas setiap rumah tidak lebih dari 100 meter persegi, tanpa pagar, dan dibangun secara bergotong-royong oleh seluruh penghuni kampung. Di setiap rumah terdapat kolam penyangga untuk memelihara ikan atau ternak, serta kebun seluas setidaknya 100 meter persegi.


Waahh sangat menakjubkan yahh,, sudah tak sabar aku menunggu hari H nya.hhe
Terlebih inilah rangkaian acara yang akan kami para jurnalis lakukan: 


Pasti ini sangat seru sekali kawannnnn,,,,,,, :-)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3G ( Gold, Glory, Gospel )

Ketika Pria Meminta Bukti Cinta Dengan MAKING LOVE

Menghafal Tabel Periodik dengan Mudah