Dukung Bayi Lahir Prematur Untuk Tumbuh Kembang Optimal

Dalam rangka memperingati Hari Prematur sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 November 2018,  kali ini Nutrisi Untuk Bangsa mengadakan acara yang bertema “Dukung Si Kecil Yang Lahir Prematur untuk Tumbuh Kembang  Optimal”. Acara ini turut mengundang Joanna Alexandra sebagai seorang social media influencer, seorang ibu yang memiliki bayi dengan kelahiran prematur pada kelahiran anaknya yang ke keempat, juga ada sharing ilmu dari dokter anak, Ibu Putri Maharani Tristanita Marsubrin.


Apasih kelahiran prematur itu?
Prematur adalah kelahiran yang terjadi pada tiga minggu atau lebih sebelum waktu kelahiran normal. Pada kondisi normal, kelahiran akan terjadi setelah kandungan berusia 40 minggu. Dengan kata lain, sebuah kelahiran disebut prematur jika kelahiran itu terjadi pada minggu ke-37 kehamilan atau lebih awal.

Dimana usia di minggu-minggu terakhir kehamilan merupakan saat paling penting untuk proses pertumbuhan janin, khususnya otak dan paru-paru. Oleh karena itu, bayi yang lahir prematur cenderung mengalami gangguan medis lebih serius dan harus dirawat di rumah sakit lebih lama dari bayi yang lahir normal.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko persalinan prematur:
Meskipun pada beberapa kasus persalinan prematur tidak dapat dihindari, namun ada beberapa hal yang perlu diwaspadai yang dapat meningkatkan risiko persalinan prematur.
Hal tersebut seperti kebiasaan: merokok, konsumsi minuman beralkohol, malnutrisi pada ibu yang mengandung, diabetes, preeklamsia, serta faktor genetik.

Nah, untuk itu ibu hamil perlu lebih ekstra menjaga pola hidup sehat selama masa kehamilanya.

Masalah Pada Bayi Lahir Prematur
  • Metabolisme Tinggi
  • Imaturitas Organ
  • Feeding Intolerance
  • Rentan Terhadap Penyakit
  • Cadangan Nutrisi Rendah
  • Kebutuhan Nutrisi Tinggi




Secara garis besar dari apa yang disampaikan dr. Putri Maharani Tristanita Marsubrin, Sp.A (K), Selaku Dokter Anak Konsultan Neonatalogi RSCM, ada beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua pada anaknya yang lahir prematur, yaitu:

Memantau Pertumbuhan Anak dengan Grafik Khusus
Bayi prematur terlahir dengan dua kondisi, yaitu:
  1. Lahir sesuai masa kehamilan 
  2. Lahir kecil masa kehamilan
Ketahui kondisi bayi lahir prematur tersebut melalui grafik pertumbuhan khusus (usia 0-40 minggu),  Grafik ini berbeda dengan yang ada di KMS (>40 minggu).

Harus memantau berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala, sebab 3 hal penting ini yang seringkali terlupakan, mengingat ukuran pada otak bayi prematur masih bertumbuh.

Berikan Nutrisi yang Tepat
mengASIhi merupakan asupan yang paling baik bagi bayi prematur, namun perlu diperhatikan kondisi bayi saat lahir seperti di atas yang membedakan dalam jumlah pemberian nutrisinya pada bayi prematur. Sebelumnya hitunglah seberapa banyak kebutuhan nutrisi bayi agar saat pemberian nutrisi tidak lebih ataupun kurang.

Yang terjadi,
Jika bayi prematur kekurangan nutrisi, ia akan mengalami gagal tumbuh, sehingga tidak dapat mencapai kejar tumbuh, dan efek jangka panjangnya bayi mengalami stunting, dimana bayi terlihat lebih kecil dan lebih pendek dibanding rata-rata bayi seusianya.

Jika bayi prematur kelebihan nutrisi, ia akan berisiko mengalami sindrom metabolik akibat berat badanya yang naik terlalu cepat.
Risiko Sindrom Metabolik:
  1. Dislipidemia, 
  2. Penyakit Jantung, 
  3. Diabetes Melitus, 
  4. Hipertensi
Harus rutin kontrol ke dokter dan memantau secara berkala tumbuh kembang optimalnya melalui grafik.

Melakukan skrining (Jika Diperlukan)
Lakukan skrining pada bayi prematur yang terindikasi perlu dilakukan, yaitu:
  • USG Kepala
  • Pemeriksaan Pendengaran
  • Anemia Of Prematurity
  • Extrauterine Growth Restriction
  • Osteopenia Prematurity
Membangun Support System
Dalam mengasuh bayi lahir prematur memang membutuhkan dukungan dari banyak pihak. Terutama keluarga dekat, atau orang lain yang mungkin sama memiliki bayi prematur.
Seperti yang disampaikan Joanna, ia merasakan mendapat dukungan dari suami dan anak-anaknya, sehingga ia mampu menguatkan dirinya mengasuh Zionna si bungsu yang lahir prematur.

Karena jika sudah memiliki support system yang kuat, membuat ibu tidak mudah sedih atau merasa down saat mendapati omongan negatif yang seringkali membanding anak lahir prematur dengan anak lainnya.

Perkuat Bonding Orang Tua dan Bayi Prematur
Bonding orang tua, yang khususnya pada ibu,  pada saat pememberian ASI adalah momen spesial membangun ikatan ibu dan bayi.
Seperti dengan melakukan:
  • Mengajak ngobrol dengan suara lembut,
  • Membelainya dengan halus,
  • PMK (Perawatan Menggendong Kangguru), Skin to skin dengan cara bayi digendong dalam posisi tegak menempel ke dada ibunya menyerupai bayi kangguru, sangat dipercaya dapat mendukung kesehatan bayi prematur.
PMK ini dapat membantu menstabilkan detak jantung, suhu tubuh, dan pernapasan bayi dengan merapatkan tubuh bayi ke tubuh ibu.
Jika treatment ini dilakukan sesuai anjuran dokter, insya Allah bayi prematur dapat tumbuh optimal.


Demikian tips yang dapat dilakukan untuk para orang tua yang memiliki anak lahir prematur, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3G ( Gold, Glory, Gospel )

Ketika Pria Meminta Bukti Cinta Dengan MAKING LOVE

Menghafal Tabel Periodik dengan Mudah